Malam itu aku sedang berjalan-jalan dengan sepeda motor matik putih milik aku, iseng-iseng cek suasana PPKM Level 4, hingga tiba di sebuah jembatan yang berada tidak jauh dari tempat Universitas terbesar di kotaku.
Udara yang dingin sampai menusuk tulang, dibarengi perasaan aneh campur bulukuduk yang mulai terasa merinding, Aku merasa ada yang aneh meski terlihat semua baik-baik saja.dan aku menghentikan sepeda motorku tiba-tiba.
Entah darimana datangnya, ada seorang wanita, tidak tinggi, mungil ketika aku tamat-tamati ada luka di lehernya dan kepala yang sedikit tidak utuh lagi, mau lari tidak bisa, ndredeg semua, akhirnya aku mengambil keputusan untuk mengajaknya ngobrol. (keputusan yang aneh)
Aku: Nama kamu siapa? Kenapa disini?
Gadis: Aku Ani(.red) aku tidak tahu kenapa aku disini.
Aku: Rumah kamu dimana?
Gadis: Aku tinggal di selorejo
Aku: Oh.., kenapa kamu terluka?
Gadis: Tidak tahu.. leherku sakit kalau noleh
Aku: kamu masih sekolah?
Gadis: Aku kuliah di...., harusnya aku sudah lulus dan menikah.
Aku: Oh.. kamu sudah punya pacar.. calon gitu?
Gadis: iya.. dia tentara.
Aku: kenapa kamu belum melintas? Kamu masih punya beban apa di dunia ini?
Gadis,: Aku mau cari orang yang buat aku begini, biar dia tahu sakitnya seperti yang aku rasakan. Kasihan orang tuaku, aku anak satu-satunya, tumpuan orang tuaku, ayahku meninggal menabrakkan mobilnya, ibuku sendirian, semua karena aku.
Aku: kamu bener-bener gak ingat kenapa kamu begini?
Gadis:Tidak.. aku tidak tahu.
Aku: Coba perlahan-lahan kamu ingat kembali, kejadian apa sebelum kamu diluar tubuhmu.
Gadis: Aku sedang libur kuliah, malam itu Ayah, Ibu dan aku sedang makan malam bersama dan ayah berencana mengajak aku ke tempat saudara besok. Ayah menitipkan pesan pada anak-ansk kos yang ada dirumah. Karena lelah, aku pergi untuk tidur.
Aku: terakhir apa ada orang lain yang berbicara atau masuk kamar kamu?
Gadis: tidak.. aku hanya menelfon pacarku, lalu aku pergi tidur. Lalu aku mendengar suara ibuku berteriak sangat keras, orang-orang berdatangan, datang polisi dan ambulan, suaranya bikit sakit ditelinga. aku coba bisara pada mereka tapi mereka malah menabrakku, tidak ada yang bia mendengarkan kata-kataku.
Aku: Sudah... sudah... lupakan semua yang sudah terjadi, semua itu takdir yang harus kamu jalani,,, Kamu muslim kan?
Gafis: Iya aku muslim
Aku: ngaji... sholat?
Gadis:Iya...
Aku: Kamu tahu kunci surga (hanya diam) Dua kalimat Sahadat... mulai sekarang lupakan semua masalahmu di dunia, serahkan padaNya, biar Allah yang menyelesaikannya. (Gadis itu mulai menangis...,) gunakan kuci surga yang telah kamu bawa, serahkan kepadaNya. Laa ilaa hailallah.. (berkali kali tauhit ku ucapkan, dia masih menangis,)
Tiba-tiba entah kenapa ada cahaya putih muncul dari pijakan kakinya, naik hingga kepanya. Luka yg ada di leher dan kepalanya hilang, pakaiannya berubah berwarna putih becahaya. Wajah manisnya terlihat dengan jelas.
Gadis: Aku lihat cahaya, aku perrgi dulu ya..
Aku: iya.. pergilah, sudah waktunya kamu pergi
Seketika itu juga tubuhnya melesat ke arah cahaya itu. Lalu aku segera pergi gas pool, sepertinya ada yang buat merinding lagi, mumpung belum pikir saya.
Ya Allah, sebanyak apa amal ibadah kita yang seharusnya sebagai pembuka pintu untuk kembali kepadaMU, akan terhalang atas hal-hal dunia yang masih mereka bawa. semoga engkau terima semua amal ibadahnya. Aamiin....
*.red=disamarkan
* Kisah ini fiksi belaka, kesamaan nama dan kejadian dan gambar hanya rekaan dan ilustrasi saja.
0 Comments:
Posting Komentar