Bebebrapa waktu yang lalu
warga malang sempat dihebohkan dengan adanya penemuan sebuah situs sekaran yang
berada di jalur Tol Malang-Pandaan seksi 5 KM 37 yang berada di Dususn Sekaran,
Desa Sekarpuro kecamatan Pakis, Kabupaten Malang diduga merupakan peninggalan
dari masa pemerintahan kerajaan Majapahit.
Sejak dilakukan ekskavasi
(12/3/2019) lalu, ditemukan bebrapa fakta yang menarik berupa panduraksa,
altar, pahatan keramik dan koin goblok. Berikut fakta-fakta yang terjadi pada
penemuan situs purbakala tersebut
1. Pintu gerbang masuk era kerajaan Majapahit
Dari
ukuran batu bata yang ditemukan menunjukkan bahwa pembangunan tersebut
dilakukan guna mempermudah/mempercepat proses pembangunan, kemajuan pembanunan
ini terjadi pada masa pemerintahan Majapahit. Kita juga dapat menemukan pada
Kolam Segaran yang berada di Desa Trowulan, Krcamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur.
Pada
serpihan bata yang ditemukan juga terdapat bata dengan bentuk ukiran yang biasa
terdapat pada bagian sudut atap bangunan gerbang/pintu masuk yang menuju tempat
peribadatan, tempat suci, keputren bahkan tempat milik orang terhormat, pejabat
atau Pedagang kaya.
Sejak
dilakukan ekskavasi bangunan besrsejarah tersebut ditemukan beberapa bukti baru
mengenai temuan koin goblok yang bertuliskan Dinasti Sung . Dinasti Sung
sendiri merupakan Dinasti yang berkuasa pada Pemerintahan Tiongkok antara tahun
960 hingga tahun 1279 atau sebelum invasi Bangsa Mongol ke Tiongkok.
Hal ini
menunjukkan bahwa pada masa Majapahitt tersebut telah mengalami kemajuan yang
sangat pesat dalam bidang perdagangan atara kerajaan Majapahit dan Kerajaan
Tiongkok, kedekatan hubungan ini berlanjut tidak hanya pada bidang perdagangan
antara Majapahit dan Tiongkok, tetapi juga pada kultur budaya masyarakkat
Tiongkok dengan warga pribumi.
3. Menghadap kearah Gunung Semeru
Arkeolog
Balai Pelestarian Cagar budaya Jawa Tiimur mengatakan, bangunan yang mengarah
pada Gunung semeru memeperkuat dugaan bahwa bangunan tersebut merupakan
bangunan suci yang didirikan sebagai tempat tempat peribadatan.
Gunung
Semeru merupakan tempat yang di sucikan pada masa Majapahit, hampir semua
bangunan gembang masuk meghadap kearah gunung Semeru. Begitupula dengan
bangunan situs sekaran yang menhadap tepat kearah Timur Selatan menuju Gunung
semeru menunjukkan budaya yang kental pada masa tersebut akan kepercayaann tempat
suci yang memiliki puncak tertinggi di Pulau Jawa (3676 mdpl). Bagi umat Hindu
diyakini sebagai tempat persemayaman para Dewa
Menurut
keyakinan Hindu Jawa,Semeru dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma kura-kura
raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma ular raksasa guna membelit penggalan
tersebut dari Jambudwipa (daratan sekitar India) guna menyeimbangkkan Pulau
Jawa yang terombang-ambing dialutan. Namun Pulau Jawa masih belum seimbang ketika
Semeri ditancapkan di sisi timur sehingga puncak semeru di potong lagi dan
diletakkan di sisii baratnya yang kini disebut sebaga Gunung Penanggungan.
4.
Masuknya pedagang Tinongkok Pada Era
Majapahit
Era
kebangkitan kerajaan Majapahit dapat dilihat dengan adanya kemajuan perdagagan
antara kerajaan Majapahit dengan negara yang tunduk pada kekuasaan Majapahit,
begitupula perdagangan yang terjalin dengan kerajaan-kerajaan besar lainnya dan
salah satu kerajaan besar dari Tiongkok.
Pada
abad ke-10 hingga abad ke-14 perdagangan asia yang dipelopori Dinasti Sung di
Tiongkok dan kerajaan Cola di India. Jalur perdagangan antara kedua kerajaan
tersebut melewati Jalur Sutra dan Jalur Sutra Maritim mmelewati Asia Tenggara
hingga kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara turut andil dalam perdagangan
internasional begitu pula dengan kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa Pada masa
inilah kerajaam-kerajaan di jawa mulai memperhatikan perdagangan internasional
termasuk kerajaan Majapahit.
5. Masa Pemerintahan Dyah Kusumawardhani
(Kusumawardhani)
Dyah
Kusumawardhani atau dalam kitab Pararaton disebut Kusumawardhani putri dari
Raja Hayam Wuruk memerintah pada masa Kerajaan Majapahit pada tahun 1389 hingga
1427 bersama suaminya Wikramawardhana yang menjadi Raja kelima Majapahit.
Pada
masa pemerintahan tersebut perdaganan Internasional antara kerajaan-kerajaan
sudah berlangsung begitu pula kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Dyah
Kusumawardhani dan Wikramawardhana, kemajuan yang pesat juga dalam perdagangan
ini juga didapat dari kerajaan-kerajaan yang tunduk terhadap kekuasaan
Majapahit.
Pada
tahun1400 Wikramawardhana turun tahta dan memilih hidup sebagai pendeta, maka
sejak saat itu Dyah Kusumawardhani memerintah penuh terhadap Kerajaan
Majapahit.
Dituliskan
dalam kitab Pararaton, Wikramawardhana kembali memerintah kerajaan Majapahit
sepeninggal Dyah Kusumawardhani, perselisihan yang terjadi dengan Bhre
Wirabhumi memuncak pada tahun 1404 dan pecahlah pertempuran antara Majapahit
Baran dan Majapahit Timur yang disebut sebagai Perang Paregrek hingga akhirnya
pada tahun 1406 pasukan yang dipimpin oleh Bhre Tumapel menghancurkan Istana
Timur.
Perang
paregrek tersebut membawa kerugian besar untuk Majapahit, sebagian besar
kerajaan-kerajaan yang mengakui kekuasaan Majapahit mulai melepaskan diri dan Wikramawardhana
berhutang gantii rugi pada Kaisar Dinasti Ming penguasa Tiongkok saat itu.
6. Pecinan (kampung Tiongkok) pada era Majapahit
Masuknya
pedagang dari daratan Tiongkok untuk berdagang di wilayah Kerajaan Majapahit
yang semakin berkembang, menciptakan pemukiman-pemukiman masyarakat Tiongkok di
berbagai wilayah di daerah kekuasaan kerajaan Majapahit. Tempat berkumpul dan
bermukimnya orang-orang dari tiongkok ini menjadi perhatian bagi masyarakat
pribumi yang menganggap perkampungan ini sebagai perkampungan ellit para
pedagang dari Tiongkok.
Namu
pada masa tersebut, banyak warga tiongkok yang telah berbaur dengan masyarakat
pribumi, baik dalam perdagangan dengan masyarakat pribumi, mengadopsi budaya
masyarakat pribumi hingga pernikahan dengan masyarakat pribumi. Diduga dengan
cara demikian para pedagang Tiongkok bisa nyaman dan dapat memperbaiki hubungan
perdagangan dengan masyarakat pribumi..
- 7. Situs Sekaran merupakan perkampungan para pedagang Tiongkok
Dari
bukti sejarah dan temuan-temuan yang ada pada Situs Sekaran yang kita jabarkan
diatas, dapat kita duga bahwa situs Sekaran yang saat ini ditemukan merupakan
sebuah perkampungan orang-orang Tiongkok yang berprofesi sebagai pedagang pada
masa pemerintahan Dyah Kusumawardhani dan Wikramawardhana dari kerajaan
Majapahit antara tahun 960 hingga tahun 1279 atau masa peralihan antara Dinasti
Sung dan Dinasti Ming.
Jika
kita melihat bangunan situs yang menghadap Gunung Semeru, dapat diduga
pemukiman masyrakat berada di sebelah barat dari bangunan situs tersebut yang
saat ini telah dimanfaatkan masyaakat sebagai area persawahan dan jalur lstrik
tegangan tinggi (SUTET).
Pembangunan
gapura (situs Sekaran) sengaja dibuat agar terlihat baik di mata masyarakat sehingga
bentuk dan bahan untuk membentuk gapura masuk perkampungan/Desa tersebut dibuat khas
Majapahit agar terlihat mereka berasal dari kerajaan Majapahit.
Jika
anda sedang berada di Kota Malang, maka anda akan menemukan daerah Madyopuro
dan Lesanpuro yang mayoritas merupakan pedagang dari keturunan Tiongkok. Situs
Sekaran merupakan “Kota yang Hilang”, yang merupakan kota para pedagang dari
Tiongkok yang konon disebut Tabalon / Tabalong.
Diperkirakan
penduduk yang tinnggal di Desa Tabalong ini dihuni lebih dari 300 orang
penduduk baik warga asli Tiongkok maupun keturunan dan masyarakat pribumi yang
memiliki hubungan pernikahan.
Namun Desa tersebut telah punah beserta seluruh penduduknya saat terjadinya letusan Gunung Semeru dan dirasakan pada bangunan-bangunan candi yang ada disekitar Malang Raya.
Semoga dengan ditemukannya
situs Sekaran (Desa Tabalong/Tabalon) manambah kekayaan situs prasejarah yang
berada di Kota/Kabupaen Malang.Bagi masyarakat yang menemukan benda arkeologi disekitar Situs sekaran dimohon untuk dapat diberikan kepada Balai Pelestarian Cagar budaya Jawa Tiimur.
Casinos in Malta - Filmfile Europe
BalasHapusFind the best Casinos in https://febcasino.com/review/merit-casino/ Malta including bonuses, games, games nba매니아 and the history of games. 바카라 사이트 We cover all the main kadangpintar reasons febcasino to visit Casinos in